Hari ini mengunjungi sepupu abu CMI yang bersalin c-section di rumah sakit ibu dan anak Sitti Khadijah jadi sedikit nostalgia mengenai tepatnya 4bulan 21hari silam.
Ah... betapa beruntungnya hamba Allah ini, bisa merasakan nikmat melahirkan normal.
Saya selalu berdoa dianugerahi oleh Allah persalinan normal, dan entah kenapa selalu berfirasat akan melahirkan pada tanggal 8 Agustus. Dan Allah Maha Mendengarkan... mulas hebat saya rasakan pada pukul 10 malam tanggal 7, kami berdiam di rumah sakit sejak pukul 1 dinihari tanggal 8.
Sakit demi sakit pada pembukaan yang berlangsung lamban saya rasakan. Tidak mengapa. Saya menerima semua sakit itu, sudah menumpuk dosa-dosa saya selama ini, semoga sakit yang luar biasa itu berlaku sebagai penghapus dosa.
Pukul 8 malam tanggal 8, saya baru mencapai pembukaan lengkap, ketuban pecah pukul 10 dan janin belum nampak di pintu. Bidan panik dan akhirnya membutuhkan bantuan spesialis. Dokter wanita residen obgyn datang pukul 1 malam tanggal 9 dan memvonis saya kurang hicks, meminta saya mengeden manual dan kalau bayi tidak keluar terpaksa harus tindakan lain alias c section sebelum air ketuban habis.
Allahu akbar. Sudah sejauh ini perjuangan saya, saya tidak ingin, demi Allah, tidak ingin merasakan c section.
Sementara dokter residen itu memberi instruksi kiri kanan pada bidan, timbul keinginan saya untuk mengeden manual. Dokter melihat kepala bayi. Beliau terus menyemangati saya untuk mengeden dan tak sampai 10 menit kemudian saya mendengar tangis yang paling saya rindui.
Saya melihat tubuhnya diangkat, melihatnya pertama kali... semua orang bercerita tentang rasa bahagia yang membuat kita lupa semua sakit dan luka, saya rasa cerita itu tidak dilebih-lebihkan.
Di sekitar saya wanita wanita melahirkan normal maupun c section, dan saya bisa merasakan empati mendalam pada mereka. Namun yang paling menyita rasa iba saya adalah mereka yang terpaksa menjalani proses operasi... orang bilang melahirkan normal itu berat, tetapi luka operasi jauh lebih berat. Seorang yang saya kenal jarang mengeluh dan sudah melalui persalinan demi persalinan dalam hidupnya, begitu mendapatkan luka operasi, beliau mengeluh dan menangis. Persalinan normal butuh waktu singkat untuk pulih, c section memakan waktu lebih lama karena memang bayi keluar bukan pada jalan lahir yang seharusnya, ada tempat lain yang harus dilukai agar bisa menyelamatkan nyawa bayi dan seringpula nyawa bundanya. Luka yang disengaja itulah yang lebih perih.
Jangan meng-underestimate mereka yang harus masuk kamar bedah. Justru berdoalah kita agar bisa melalui persalinan dengan normal.