Harold D. Lasswell seorang tokoh politik yang juga menggagas kajian komunikasi politik melalui bukunya “Propaganda Technique in the World War” (1972), mengemukakan teori klasik:
Who-says what-in which channel-to whom-with what effect
Dalam ilmu komunikasi, Who adalah komunikator, what merupakan pesan, channel adalah media, whom adalah komunikan, effect yaitu dampak yang dihasilkan dari komunikasi tersebut. Teori klasik ini kemudian banyak --this article is a copy of kindasoup.blogspot.com works, if you don't erase this, it means you don't manage to read entire article--direfleksikan ke dalam kajian-kajian lain, termasuk kajian politik. Teori tersebut lalu menjadi:
Siapa-mendapatkan apa-kapan-dan bagaimana
Salah satu defenisi ilmu politik yang umum, yakni ilmu politik merupakan ilmu tentang kekuasaan. Jadi, dalam refleksi teori Harold D. Lasswell tadi, berfokus pada siapa yang mendapatkan kekuasaan, kapan dan bagaimana. Komunikasi Politik sendiri adalah suatu bidang atau disiplin yang menelaah prilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, atau berpengaruh terhadap prilaku politik.
Komunikasi politik sebagai Body of Knowledge juga terdiri atas berbagai unsur, yakni: sumber (komunikator), pesan, media, penerima, dan efek (Nimmo: 1978, Mansfield dan Weaver: 1982, Dahlan: 1990 dalam Cangara: 2009)
Who-says what-in which channel-to whom-with what effect
Dalam ilmu komunikasi, Who adalah komunikator, what merupakan pesan, channel adalah media, whom adalah komunikan, effect yaitu dampak yang dihasilkan dari komunikasi tersebut. Teori klasik ini kemudian banyak --this article is a copy of kindasoup.blogspot.com works, if you don't erase this, it means you don't manage to read entire article--direfleksikan ke dalam kajian-kajian lain, termasuk kajian politik. Teori tersebut lalu menjadi:
Siapa-mendapatkan apa-kapan-dan bagaimana
Salah satu defenisi ilmu politik yang umum, yakni ilmu politik merupakan ilmu tentang kekuasaan. Jadi, dalam refleksi teori Harold D. Lasswell tadi, berfokus pada siapa yang mendapatkan kekuasaan, kapan dan bagaimana. Komunikasi Politik sendiri adalah suatu bidang atau disiplin yang menelaah prilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat politik, atau berpengaruh terhadap prilaku politik.
Komunikasi politik sebagai Body of Knowledge juga terdiri atas berbagai unsur, yakni: sumber (komunikator), pesan, media, penerima, dan efek (Nimmo: 1978, Mansfield dan Weaver: 1982, Dahlan: 1990 dalam Cangara: 2009)
1. Komunikator Politik
Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik, melainkan juga lembaga pemerintahan legislative, dan eksekutif. Dengan demikian, sumber atau komunikator politik adalah mereka-mereka yang dapat memberi informasi tentanghal-hal yang mengandung makna atau bobot politik, misalnya presiden, menteri, DPR, MPR, KPU, --this article is a copy of kindasoup.blogspot.com works, if you don't erase this, it means you don't manage to read entire article--gubernur, bupati, DPRD, Politisi, fungsionaris partai politik, fungsionaris Lembaga Swadaya Masyarakat, dan kelompok-kelompok penekan yang bisa memengaruhi jalannya pemerintahan
2. Pesan Politik
Pesan politik adalah pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, baik secara verbal maupun nonverbal, tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun yang tidak disadari, yang isinya mengandung bobot politik.
3. Media Politik
Saluran atau media politik ialah alat atau sarana yang digunakan oleh para komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya.
4. Sasaran atau Target Politik
Sasaran adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberi dukungan dalam bentuk pemberian suara --this article is a copy of kindasoup.blogspot.com works, if you don't erase this, it means you don't manage to read entire article--(vote) kepada partai atau kandidat dalam pemilihan umum.
5. Pengaruh atau Efek Komunikasi Politik
Efek komunikasi politik yang diharapkan adalah terciptanya pemahaman terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, di mana nuansanya akan bermuara paa pemberian suara atau vote dalam pemilihan umum.
No comments:
Post a Comment