Kerja.
Ada yang bilang, tujuan kuliah, ya biar bisa dapat kerja bagus sesuai studi. (Yang bisa juga diterjemahkan begini: kalau sudah dapat kerja, ya ngapain kuliah?)
Dulu sih, masih beberapa bulan yang lalu, saat saya masih keracunan mimpi sekolah abroad semisal Ikal, saya berencana sekolah sampai gak sanggup lagi duduk di bangku sekolah. Profesor! Itu targetnya. Tapi beginilah, Allah SWT adalah sutradara -niru CIN(T)A dikit ya.
Mungkin dimulai dari menonton Alangkah Lucunya Negeri Ini. Saya nemu titik balik rencana masa depan. Bercita-citapun kita gak boleh egois. Lihatlah sekitar, dan bercita-citalah bukan hanya untuk dirimu sendiri. Akhirnya, saya memutuskan, jadi apapun saya kelak, pokoknya harus bermanfaat untuk orang lain.
Rasulullah kan pernah bersabda: "Sebaik-baik manusia, adalah yang PALING bermanfaat bagi sesamanya."
Hari itu saya berhenti memikirkan abroad, abroad, abroad. Lagipula bukan saya yang tahu, apa yang baik bagi diri saya, tapi (lagi-lagi, sekarang dan selamanya) itu ALLAH SWT.
Tepat saat saya menyerah, Allah menunjukkan skenario baru. Season hidup berikutnya dimulai.
Lalu di sinilah saya berakhir (atau bermula). Di kantor kawasan strategis yang memiliki budget tak sedikit. Perputaran ekonominya pun besar. Manfaatnya, sudah jangan ditanya. Sepertinya saya berada di tempat yang tepat. Di dunia kerja ini.
Allah mudahkanlah. Selalu, saya butuh pertolonganMu. Saya tak berani merinci petolongan macam apa yang saya butuhkan. Engkau paling tahu. Engkau MAHA TAHU.
Ada yang bilang, tujuan kuliah, ya biar bisa dapat kerja bagus sesuai studi. (Yang bisa juga diterjemahkan begini: kalau sudah dapat kerja, ya ngapain kuliah?)
Dulu sih, masih beberapa bulan yang lalu, saat saya masih keracunan mimpi sekolah abroad semisal Ikal, saya berencana sekolah sampai gak sanggup lagi duduk di bangku sekolah. Profesor! Itu targetnya. Tapi beginilah, Allah SWT adalah sutradara -niru CIN(T)A dikit ya.
Mungkin dimulai dari menonton Alangkah Lucunya Negeri Ini. Saya nemu titik balik rencana masa depan. Bercita-citapun kita gak boleh egois. Lihatlah sekitar, dan bercita-citalah bukan hanya untuk dirimu sendiri. Akhirnya, saya memutuskan, jadi apapun saya kelak, pokoknya harus bermanfaat untuk orang lain.
Rasulullah kan pernah bersabda: "Sebaik-baik manusia, adalah yang PALING bermanfaat bagi sesamanya."
Hari itu saya berhenti memikirkan abroad, abroad, abroad. Lagipula bukan saya yang tahu, apa yang baik bagi diri saya, tapi (lagi-lagi, sekarang dan selamanya) itu ALLAH SWT.
Tepat saat saya menyerah, Allah menunjukkan skenario baru. Season hidup berikutnya dimulai.
Lalu di sinilah saya berakhir (atau bermula). Di kantor kawasan strategis yang memiliki budget tak sedikit. Perputaran ekonominya pun besar. Manfaatnya, sudah jangan ditanya. Sepertinya saya berada di tempat yang tepat. Di dunia kerja ini.
Allah mudahkanlah. Selalu, saya butuh pertolonganMu. Saya tak berani merinci petolongan macam apa yang saya butuhkan. Engkau paling tahu. Engkau MAHA TAHU.
No comments:
Post a Comment