(Catatan Rindu untuk Kakak-kakak Tercinta)
Saya ingat dua manusia kerudung bermata empat. Khususnya wajah maklum yang sering dizahirkan pada saya. Apalagi jika melihat keongolan saya kambuh -dan akhir ini, saya semakin sering melaksanakan keongolan.Saya selalu suka menatap wajah-wajah pemakluman itu. Karena pada saat itu sepertinya mereka hanya memikirkan saya. Seperti berbicara bahwa mereka hanya mengkhawatirkan dan menyayangi saja.
Tepi kerudung mereka tak pernah nampak di mata saya, mungkin karena saya yang seringnya berlalu pergi, dan yang mengilas adalah tatap-tatap maklum yang memaklumatkan "Segera kembali adikku sayang."
Namun beginilah, akhir-akhir ini tak saya dapati lagi mata maklum dipantul lensa minus berjumlah empat itu. Belakangan, dua manusia kerudung itu berjalan di sisi yang cukup jauh dari jangkau telapak saya. Dan karena mata mereka berpaling pada hal-hal penting lain, saya seperti berpikir untuk membiarkan mereka dengan hal-hal itu. Padahal dulunya segala resah, keluh kesah saya selalu berlabuh di dermaga mata mereka. Bagai orang tua yang mengerti, dan semakin mengerti karena empati-empati yang mutlak antara kami.
Semoga telah sampai doa saya agar mereka selalu diberi kemudahan oleh Yang Maha Memudahkan. Semoga telah sampai doa saya agar mereka selalu dilindungi oleh Yang Maha Melindungi. Semoga. Semoga. Seperti doa-doa yang selalu tiba pada saya oleh gumam-gumam mereka. Seperti lazimnya keluarga yang mencinta tanpa syarat, dan dengan lazim pula senantiasa saling mendoakan.
Bismillah... saya mencintai dua manusia kerudung berkacamata itu lillahi ta'ala.
1 comment:
sukaku dengan tulisan ini..damai...
Post a Comment