Tuesday, October 11, 2016

Sukses Mpasi

Entah apalah indikator anak yang sukses mpasi, ada anak yang bobotnya ideal namun hanya mau minum susu dan makanan tertentu; ada yang grafik berat badannya tidak meningkat namun ia pintar makan apa saja (makanan yang sehat ya, bukan aneka makanan ringan rendah gizi). Yang jelas bagi seorang ibu, anak mau makan saja sudah syukur sampai terharu mewek.

Alhamdulillah qadarullah makin ke sini Chadijah Masagena semakin mudah makannya, yang saya sampai kaget sendiri. Saya merasa belum maksimal dalam metode, tetapi alhamdulillah Allah menghendaki ia telah menjadi anak yang mengenali rasa lapar dan tidak pemilih makanan. Dua hal yang penting demi anak yang sehat.

Langkah-langkah yang saya jalankan dalam mpasi Chadijah Masagena tidak unik, hanya saja saya memadukan spoon-feeding dan baby led weaning, serta konsisten memperkenalkan aneka bahan makanan. Kronologinya:

-Chadijah Masagena mulai makan usia 5 bulan 17 hari. Sengaja. Atas kesadaran makan itu butuh belajar, saya mulai memberinya oatmeal untuk dimakannya sendiri.
- Makanan CM dicatat setiap kali ganti bahan makanan per tiga hari, agar bisa mengenali reaksi alergi.
-Menjelang 7 bulan diperkenalkan protein. Makan makanan lunak makin bagus. Bubur nasi dan oat yang dihaluskan dengan bahan lainnya. Makanan padat masih sulit ditelan.
-7 bulan lebih mulai diperkenalkan nasi. Konsisten menaikkan tekstur makanan agar anak tidak pilih-pilih makanan.
-CM selalu makan posisi duduk. Tidak digendong atau posisi seperti baring dengan sandaran bantal.
-Jadwal makan CM sangat tertib. Sekalipun demikian, kalau ia menolak makan, saya percaya padanya bahwa ia tidak sedang lapar. Tetapi tetap selalu saya tawari makan pagi pukul 8-9, makan siang pkl 12-13, makan malam pukul 18-20. Dengan makanan ringan seperti buah atau umbi setiap pukul 11, 16, dan 20.00.
-Sampai usia 1 tahun, makanan CM tidak ditambah gula atau garam. Sehingga CM mengenal rasa asli makanan. Kami sebut rasa asli bukan hambar.
-Usia satu tahun lebih diperkenalkan UHT dengan sekali lagi konsisten. Pertama diperkenalkan seperempat gelas, lalu sepertiga dan seterusnya. Satu kali satu hari.
-Usia satu tahun 1 bulan mulai diperkenalkan gula garam.
-CM selalu makan buah sendiri, konsisten blw dengan buah (saja. haha).
-Saya selalu percaya pada CM, bahwa sebenarnya dialah yang lebih tahu mengenai apa yang ia butuhkan, gizi apa yang harusnya masuk ke tubuhnya. Kalau makan nasinya sedikit, sedangkan sepiring semangka habis, itu berarti dia lebih butuh serat daripada karbohidrat. Kalau lagi tidak mau makan, artinya memang kalorinya tidak banyak terbuang. Seperti waktu CM dijaga oleh auntynya katanya ia tidak mau makan nasi, saya perhatikan memang karena CM kerjanya cuma duduk menonton di ruangan ber-ac, pantas saja tidak butuh kalori. Sedangkan kalau sama saya di rumah, ac menyala pukul 20.00-07.00, seharian main lari-lari sampai CM mandi keringat, akhirnya setiap jam makan ia selalu minta "mamam".

Alhamdulillah, meski cenderung biasa saja metode mpasi yang kami lakukan, CM sekarang anak yang senang makan. Ia selalu minta susu UHT, maksimum pemberian adalah 400 ml per hari. Ia penggemar berat oat rebus, hanya ditambahi minyak zaitun, selalu dihabiskan. Senang makan apel, semangka, pepaya. Senang makan ubi jalar kukus. Nasi kuning. Nasi biasa dengan lauk ikan. Tempe tahu. Gorengan. Sampai makanan aneh seperti steak, pasta dan pizza juga doyan. InsyaAllah semua makanan kami bisa ia makan. Alhamdulillah.

Saya sangat berharap kesukaannya terhadap makanan terus bertahan. Karena sesungguhnya pada usianya sekarang ia membutuhkan ragam nutrisi untuk tumbuh kembang tubuh dan otaknya. 

No comments: