Malam sebelum saya ketemu employer saya *halah, saya tidak bisa tidur dan malah mengoprek lemari setelah saya memindahkan semua barang ke sini. Lalu saya menemukan kardus berbentuk balok, saya buka dan melungsurkan semua isinya dan keluarlah puluhan surat-surat dari sejak saya tsanawiyah sampai aaliyah dulu.
Surat-surat ini diberikan oleh sahabat korespondensi saya, sahabat yang tiap hari ketemu, guru, anak murid TPA dulu, kakak kelas, sampai secret admirer. hehe
Tapi surat-surat favorit saya adalah yang ini,
ini adalah antologi surat sobat saya Nurul Insani yang sekarang lagi di Jakarta sana dan lupa pulang kampung, usut punya usut dia mengidolakan Bang Toyib. Sekalipun Nurul mengidokan Bang Toyib, ia sungguh adalah sahabat yang sangat baik. Pada ulang tahun saya yang 17, ia menuliskan surat-surat ini.
Memang sih, tulisannya buat Sirius Black, tapi di kalangan orang yang sangat dekat dengan saya, mereka mengenal saya sebagai tokoh ayah baptis Harry Potter itu. Kenapa? Jelas bukan karena saya dan Sirius Black sama2 brewok. hihii.
Saya kangen dikirimi surat lagi sama teman-teman. Tapi berharap dikirimi surat di era digital ini sepertinya... lain kali saja deh.
No comments:
Post a Comment