Aku dan kamu. Pertemuan kita mungkin dapat dihitung jari, pembicaraan kita hanya seputar komunitas ikhwah, itu juga dapat dihitung jari. Tetapi satu obrolan di media sosial yang tak pernah kulupa pada bulan Mei 2011. Yaitu pada saat aku merasa dan berkata bahwa takdirku sungguh lucu, kamu menegur agar tidak berkata seperti itu.
Sekarang, Mei 2014, mungkin kamu tak dapat mengelak lagi, bahwa takdir memang lucu, jika takdir seorang manusia, dia mestilah humoris. Kita berpindah dari takdir satu ke takdir lainnya dengan sangat tidak terduga dan sebelum kita sadari, kita berada di sini, sejak awal telah ditakdirkan untuk bersama.
Allah telah menentukan pertemuan kita, aku selalu percaya pada takdir baik yang ditetapkan Allah padaku. Dan karena Allah yang menentukan bahwa kamulah imamku, aku mempercayaimu.
Sampai bertemu saat aku telah menjadi istrimu.
1 comment:
Jiaaaaaaaahh... :D
Mabruk kak Raidah, Sah! akhirnya ada juga tulisan "pink" begini... :)
Post a Comment