Friday, December 18, 2015

Sayang 1 dan Sayang 2

Kita memanggil seseorang dengan sebutan 'sayang' karena kemungkinan besar rasa sayang melimpah pada seseorang itu.

Abu CMI mulai menyebut saya kesayangan pada hari kedua pernikahan, saat ia keluar rumah hendak berangkat kerja. Saya mencoba meniru, meski masih gugu. Lalu perlahan panggilan sayang menjadi lekat, beberapa orang bilang "ya ampuun" tapi apa peduli kami, kami baru berpacaran setelah menikah ini, dan dua orang saling mencintai selalu rindu mengungkap betapa ia sayang.

Setahun setelahnya kami semakin mengenal. Kata orang ketika engkau tahu salah dan kurang pasanganmu semakin sulitlah kamu mengucap sayang. Kami berdua sama-sama tahu, apalagi saya yang begitu banyak kekurangan, tetapi ucap sayang masih ringan. Semoga untuk 60 tahun berikutnyapun demikian.

Saya pernah bertanyatanya, sayangku akan bertambah satu lagi. Apakah ada rasa sayang terkikis, dariku ataupun dari Abu CMI. Tetapi kesayangan kami yang satu ini rupanya telah menjadi monumen rasa yang kami telah lama bangun. Rupanya rasa sayang tidak ada habisnya, justru makin bertambah dan bertambah.

Allahu. Segala puji hanya bagiMu.

Maaf terlalu banyak kata #sayang.

No comments: