Tuesday, January 4, 2011

Jalan Pelan

Aba, Ummi, maafkan anakmu. Hidup terlalu rumit untuk diputuskan tergesa-gesa. Anakmu tidak akan berlari hari ini. Dia ingin berjalan pelan saja. Menghirup udara yang manis, menyimak kicauan burung, dan berdiskusi dengan dunia yang mulai memihaknya.

Mungkin aku tidak akan pernah berlari.

1 comment:

Drina said...

Hidup itu selalu menuju sesuatu.Dan satu2nya yg haruz Qta lakukan adalah ikut "berjalan" menuju sesuatu. Tak perduli perlahan atau secepat lari sang kijang.