Wednesday, January 9, 2013

Aftermath

Baru saja, salah satu ujian paling berat yang melibatkan 20 jurnal wajib, beberapa jurnal sunnah, satu handbook, 12 power point kuliah, 15 rekaman suara dosen, dan 3 video ilmu kognitif, berlalu. Ujian itu judulnya 'Evolution of language' diajarkan oleh seorang profesor baik hati (serius, sangat baik hati) bernama Paul Vogt. Waktu dulu saya memilih untuk terjun di ilmu komunikasi, bahkan jauh sebelum itu, waktu saya memilih bidang IPS, tidak pernah terbayangkan saya akan berurusan dengan teori evolusi Darwin, psikologi komparatif, model komputasi robotik, bahasa hewan, eksperimen pembelajaran bahasa holistik untuk anak-anak... semua itu keterlaluan untuk saya. Dan, di atas segalanya, saya terseret masuk dalam kuliah ini. Mempelajari semua ilmu kognitif itu dalam waktu dua bulan. Satu waktu, kepala saya mau meledak rasanya, di waktu yang lain, saya mendapati diri saya iri pada mereka yang mengambil bidang ilmu alam atau ilmu kognitif: harusnya mereka! Harusnya merekalah yang paling memahami cara kerja Allah SWT. Betapa semua ini sangat erat kaitannya dengan Sang Pengatur Semesta. Allahu Akbar. Jadi, saya menyelami bacaan-bacaan saya, mengagumi betapa indahnya dan teraturnya ciptaanNya. Lalu sehabis itu saya sakit kepala. Alhamdulillah.

Dua minggu sekali saya mengunjungi sebuah flat muslimah turki bernama Zeynep dekat Masjid El-Feth. Di sana, saya bersama Dita, Nola, Deena dan Aicha, sahabat Maroko kami, berdiskusi dengan Zeynep mengenai agama. Sebenarnya Zeynep lebih dominan dalam diskusi. Ia biasa membaca tulisan-tulisan dari buku Risala-i Nur. Salah satu yang paling berkesan adalah dalam kontemplasinya ia berkata: "We, in science, think too much about causal effect. Like something happens because of this and that. But are the causes creator? No right? We know why bird flies, but who created birds, who created gravity, who created air?" Hal yang sama ingin saya kemukakan pada orang-orang yang belakangan ini namanya sering bergaung di belakang kepala saya, atau dengan kata lain, di alam bawah sadar saya: mereka adalah Chomsky, Hauser, Seyfarth, Kirby, Christensen, Bickerton, Moll dan Tomasello dan masih banyak kawan lagi. Mereka terus menerus berdebat mengenai hal yang paling penting dalam evolusi bahasa: evolusi biologi (phylogeny) atau transmisi budaya dan pembelajaran individu (ontogeny). Mereka kebingungan mencari-cari kapan bahasa pertama kali ber-evolusi. Sebenarnya jawabannya mudah saja bagi orang seperti saya:

"Dan (Allah) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)seluruhnya..." QS.Al-Baqarah : 31
Karena itu mungkin Chomsky dan gengnya benar. Bahwa bahasa adalah hal yang 'innate', turunan dalam darah kita, yang tidak bisa kita debat lagi.

Terakhir, saya ingin mengutip Natural World:  
"We give words to thoughts and feelings, 
without words, 
is thinking even possible?"

No comments: