Friday, April 11, 2014

H-30

Saya dan kamu pernah duduk-duduk di masjid berlantai putih pada pertengahan Agustus 2006. Kita tanpa sengaja menemukan sobekan kertas sebuah majalah kenamaan. Entah kenapa sobekan itu ada di situ pada hari itu. Tidak ada yang benar-benar tahu. Yang kita tahu sobekan itu berisi kata-kata yang menghujam dalam, mengenai suatu ketetapan -ah, kita sok tahu sekali, saat itu usia kita belum juga tujuh belas:

Di suatu tempat,
Entah di mana, di dunia
Seseorang menunggumu, berdoa
Seperti doa yang biasa kau ucapkan sehabis sholat

Pada suatu saat, entah apabila, di dunia
Seseorang merindukanmu, berjaga-jaga
Seperti malam-malammu yang berlalu sangat lambat

Seseorang menunggu, merindu, berjaga dan berdoa
Di suatu tempat, pada setiap
Seperti engkau, selalu

Ajip Rosidi
Ular dan Kabut, 1972

No comments: