Saturday, February 6, 2016

Karir dan Carrier

Tahapan yang sedang dilalui Chadija Masagena (5m27d) saat ini sangat penting dan riskan, masa di mana dia berusaha mendefinisikan apakah dunia ini aman baginya atau tidak. Saya dalam upaya meyakinkan dia bahwa dunia aman dengan selalu berada di sisinya. Tetapi sebentar lagi cuti saya berakhir, pekerjaan sampingan yang mengharuskan saya hadir minimum 2 kali seminggu sudah memanggil.

Awalnya saya santai saja ingin meninggalkan dia dengan secondary caregiver yakni ayahnya, yang sedikit banyak telah menggantikan saya saat harus memasak dan urusan singkat lainnya. Ia percaya dan nyaman. Tapi apa itu cukup? Ternyata tidak. Ia tetap membutuhkan rasa aman yang tidak tergantikan dari saya, primary caregiver. Akhirnya bermodal carrier bayi, saya betekad membawanya ke manapun saya pergi, termasuk ke tempat kerja.

Kemarin saya menghadiri undangan rapat koordinasi, sekaligus mencoba mengetes bagaimana reaksi Chadija Masagena di tempat kerja saya, setelah minta izin bawa bayi tentunya. Hasilnya? Ia teriak teriak dan ujungnya nangis rewel pada saat petinggi petinggi tengah memberi kata sambutan. Sayapun pamit pulang kendati ada kenalan yang menawarkan diri menggendongnya agar saya bisa ikut rapat. Bukan. Bukan sekedar digendong yang dibutuhkan anak saya, tetapi sayalah yang ia butuhkan, perhatian penuh tanpa interupsi. Lalu apakah saya kapok membawanya ke tempat kerja? Tentu saja tidak.

Saya ingin terbentuk rasa aman dan percaya pada diri anak saya sebelum saya melepasnya ke dunia. Hal terakhir yang boleh terjadi adalah ia melihat dunia ini dengan skeptis, diliputi rasa curiga dan berjaga-jaga. Menuntut perhatian secara simultan, hanya itu terus yang dilakukannya, ditunjukkan dengan aksi 'cengeng' dan 'nakal'. Kelak ketika dewasapun ia cenderung memasang tameng terhadap hal baru dan asing. Sungguh, bukan karakter ini yang saya harapkan pada dirinya.

Jadi semester ini saya tetap melanjutkan karir saya sembari menggendong Chadija Masagena dalam carriernya.

Kerjaan saya hanya sambilan, membesarkan anak tetap yang utama.

1 comment:

ejamakna said...

Wah luar biasa Kak, kalimat di paragraf pertama yang bilang kembali ke kerjaan sampingan. Mendidik dan merawat anak ditempatkan di prioritas utama.
Nice share Kak. Semoga Chadija Masagena (yang dituliskan dengan nama lengkap, bukan dengan kata ganti "anak saya") tumbuh menjadi pribadi yang tangguh.
Salam.