Monday, April 2, 2012

Amessia

Amessia adalah semacam penyakit kejiwaan di mana penderita mengalami tekanan kerinduan yang amat sangat terhadap kota Ames, dan berhalusinasi bahkan hingga bermimpi berada di kota Ames. Orang yang menderita penyakit kejiwaan ini umumnya adalah orang yang pernah berada di Ames dalam jangka waktu yang cukup sehingga bisa mengenali dengan mendalam keindahan kota yang bersangkutan. Sampai saat ini obatnya belum ditemukan.
*
Saya menderita Amessia. Huhuu...
Kota Ames, seperti yang sudah pernah saya katakan, bukan kota modern di Amerika Serikat yang selalu kita bayangkan. Kota ini lebih menyerupai pedesaan mahasiswa dengan alam hijau yang ramah bagi hewan seperti kelinci, tupai, angsa dan kunang-kunang. Tanahnya berbukit dan hijau, lapangan golf membentang, dandelion tumbuh liar dan bulirnya beterbangan tiap sore hari. Orang-orang bersepeda tersenyum ramah di jalan, di kampus, di supermarket, di grocery, di perpustakaan, di masjid, di di pasar petani, di flea market...
-Amessia makin parahhh

Sebenarnya saya mengenal Ames sejak lama sekali, di mimpi saya tentang kota paling ideal. Saya harap kamu juga bisa ke sana, Sahabat... Mungkin saya akan menceritakan tempat-tempat di Ames, agar setidaknya kamu bisa menghayalkan Ames, dan saya tak Amessia sendirian XD:

Sebelum saya mulai, izinkan saya untuk memperkenalkan dulu alat transportasi kita selama di Ames: CyRide. CyRide adalah bus merah besar yang bisa menampung sampai 50 orang dengan konsekuensi 25 duduk, 25 berdiri berdesak-desakan sampai tak bisa nafas. hehe. CyRide punya banyak jalur, yang biasa saya tumpangi adalah #3 North-South ke apartemen, #1 West-East ke perpus apa ke HyVee, #2 ke Masjid, dan #6 ke kantor pos. Sebagai mahasiswa ISU yang terdaftar dan punya student number di sebuah kartu identitas, kami gratis naik CyRide ke manapun. Kalau tanpa kartu, bayar $1.

1. Schilletter-University Village
Adalah komplek apartemen mahasiswa Iowa State University. Kompleksnya terdiri atas dua, Schilletter Village dan University Village. Schilletter adalah kompleks apartemen berlantai dua dengan empat flat. Mahasiswa beasiswa IELSP tinggalnya di sini, tempat yang pas sekali buat yang sudah berkeluarga sebenarnya. University Village sendiri adalah apartemen berlantai 1 yang cocok buat mahasiswa tidak berkeluarga. Masing-masing komplek punya play ground untuk anak-anak di tiap sudut atau di tengah-tengah komplek. Masing-masing apartemen dilengkapi basement buat mengamankan diri pas ada tornado.
Apartemen saya adalah apartemen Schilletter nomor 17, di flat B. Di dalamnya sudah lengkap segala-galanya :) Di depan apartemen ada lapangan berumput rata di mana kami sering gunakan saat mengadakan pesta piknik sama teman-teman, atau yang paling aneh: latihan menari poco-poco. hiii. Kalau pagi, tupai dan kelinci berlarian di lapangan ini. Kalau siang, mereka berteduh di bawah pepohonan terdekat, kalau sore tidurlah mereka dan keluarlah kunang-kunang.
Ada satu pusat pencucian di tengah-tengah Schilletter dan University Village, namanya Landromat. Total mesin cuci dan mesin pengering saya tidak pernah hitung, mungkin sekitar 80 unit. Di samping Landromat ini ada play ground yang terdiri atas ayunan dan luncuran. Di sinilah saya dan Dwi bisa menghabiskan malam minggu. hehe
Saya sering jalan-jalan di kitaran Schilletter atau University Village untuk menghitung rumah. Soalnya sore di musim panas itu sangat panjang, mulai pukul 3 sampai pukul 8. Matahari baru terbenam pukul 8 lewat. Kalau dihabiskan dengan tidur, sudah tentu rugi kawan, kita kan lagi di Amerikaaa.

O iya untuk ke Schilletter dari manapun itu, naik CyRide #3 Blue South-North

2. Walmart
Walmart adalah supermarket retail yang sangat besar di Amerika Serikat, kurang lebih kalau di Indonesia seperti Hypermart atau Lotte Mart. Tapi Walmart tidak bergabung dengan mall, Walmart adalah supermarket yang berdiri sendiri. Pada malam pertama di Ames, setelah makan di Mongolian Buffet, kami singgah di Walmart untuk membeli kebutuhan paling dasar: makanan. Paling tidak untuk sarapan besok sebelum ke Iowa State University.
Walmart di Ames ada dua, yang sering kami kunjungi adalah yang terletak di South Duff Avenue St. Walmart yang lebih besar, dan berdekatan dengan Best Buy (toko elektronik) dan Borders (toko buku). Kalau saya ke Walmart, biasanya untuk membeli kaos atau oleh-oleh berupa pernak pernik, murah soalnya. Kalau kami mau mengadakan pesta juga seringnya ke Walmart. Belanja besar-besaran enaknya di Walmart karena paling murah di sini memang.

Yang bikin supermarket di US berbeda dengan yang di INA adalah self-check out. Alias barang belanjaan kita boleh di barcode sendiri terus masukin uang kita ke slot, kembalian keluar dan ambil deh kreseknya. Boleh juga sih pake bantuan pegawai Walmart, tapi saya sama Dwi sering menggunakan kasir yang self-check out, lebih berasa di Amerika. hehe. Selain self-check out, di Walmart disediakan troli untuk orang cacat dan orang yang menderita obesitas, seperti mobil-mobilan anak-anak itu lho, tapi lebih besar dan ada keranjangnya. Yang lain lagi adalah barang boleh dikembalikan kalau ada kerusakan dan keluhan lainnya, uang juga kembali utuh lho, asal struknya ada. Yang bikin beda lagi, di depan Walmart itu ada semacam bilik seperti ATM di INA, yang rupanya adalah bilik recycling. Ada mesin seperti mesin ATM di mana kita memasukkan botol bekas, plastik, dan lain-lain, dan akan ditukar uang sama mesin tersebut. Perbedaan lain, yang juga adalah favorit saya yaitu, pegawai Walmart ramah sama pengunjung. Kalau kita datang dikasih senyum sambil "Hi, how's it going?" kalau pulang dikasih senyum lagi dan bilang "Have a good day!"
Sebenarnya saya agak jarang ke Walmart, selama di Ames paling cuma 5-7 kali. Saya paling sering ke HyVee, supermarket lainnya, dan akan saya ceritakan nanti soal kenapanya.

Untuk ke Walmart di South Duff, naik CyRide #3 Blue South

3. Darul Arqum Islamic Centre
Tempat yang paling sering saya datangi selain kampus, Union Drive dan HyVee tentu saja adalah masjid. Siang hari di Ahad yang lumayan terik, Bang Ireng mengantar kami para muslim buat ke masjid di Ontario St (3 min dari kampus naik CyRide, 10 min jalan kaki dijamin ngos2an). Minimal tau tempatnya di mana dulu, biar bisa sholat Jumat dan ikut kajiannya. Masjid dan pusat kegiatan islami Darul Arqum ini cuma buka setengah jam sebelum waktu sholat, dan satu jam setelah sholat. Habis itu dikunci rapat lagi. Kami mahasiswi Indonesia yang polos-polos mendapat kabar soal Halaqa muslimah tiap Jumat sore. Kami ke sana selepas kelas bimbingan khusus TOEFL sekitar pukul 3 siang. Rupa-rupanya masjid tutup saudara-saudara! Dan sholat Ashar musim panas adalah pukul 5.30 sore! InsyaAllah masjidnya buka pukul 5. Jadilah kami baring-baring saja di atas rumput di taman sebelah masjid. Bak homeless. hehe
Tiap Jumatan, semua mahasiswa Indonesia yang muslim juga ikutan sholat. Termasuk yang muslimah lho. Itu karena kebanyakan muslim Ames adalah imigran Arab Saudi, dan aturan di Arab Saudi membolehkan muslimah sholat Jumat. Alhamdulillah, kelas wajib selesai pukul 12. Kami selalu punya waktu untuk makan dulu di Union Drive dan berangkat berjamaah ke masjid yang letaknya sekitar 4km dari kampus.
Melalui interaksi di Darul Arqum Islamic Centre, kami berkenalan dengan muslim di Ames, sampai sangat akrab. Tiap bulan kami diundang ikut pesta barbeque khusus muslim, pernah pula diundang ke duplex (apartemen besar) seorang muslimah Ames, dan mereka mengadakan pesta perpisahan dengan kami.

Untuk ke Darul Arqum, naik #2 Green West
BERSAMBUNG

No comments: