Movie Info
Genre: Drama
Directed by: Ulu Grosbard
Produced by: Frank Capra III
Written by: Jacquelyn Mitchard (book), Stephen Schiff (screenplay)
Starring: Michelle Pfeiffer, Treat Williams, Whoopi Goldberg, Jonathan Jackson, Cory Buck, Ryan Merriman, Alexa Vega, and Michael McGrady
Release Date: Theatrical March 12, 1999, DVD March 6, 2001
Origin: USA
Language: English
Rating: PG-13 for language and thematic elements (based on certificate #35554)
Running Time: 106 Minutes
Distributed by: Sony Pictures Entertainment
Company: Columbia Pictures Corporation
Plot
Film ini diangkat dari buku Jacquelyn Mitchard dengan judul buku yang sama. Menceritakan tentang keluarga Cappadora yang terdiri dari Pat Cappadora (Treat Williams), Beth Cappadora (Michelle Pfeiffer), Vincent Cappadora (Jonathan Jackson/ Cory Buck), Ben Cappadora (Ryan Merriman/ Michael McElroy) dan Kerry Cappadora (Alexa Vega).
Kisah ini dimulai dengan permainan petak umpet Vincent dan Ben, dua kakak beradik Cappadora yang sangat dekat. Betapapun Ben sembunyi dari Vincent, Vincent –sang kakak- selalu bisa menemukannya.
Suatu ketika, Beth –Mrs. Cappadora- menghadiri reuni dengan teman-teman SMA-nya di sebuah hotel, dia mengajak ketiga anaknya, Vincent yang berusia 9 tahun, Ben yang berusia 3 tahun, dan Kerry yang masih bayi. Beth bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya di lobi hotel, dan berpaling dari ketiga anaknya selama beberapa saat, meminta Vincent menggenggam tangan Ben. Begitu Beth kembali, dia menemukan Vincent tak bersama Ben. Beth tercengang, dia panik mencari-cari, namun terjadilah ketakutan terbesar seluruh orang tua di dunia, anak hilang.
Candy Bliss (Whoopie Goldberg) dari kepolisian memaparkan jika anak itu tidak ditemukan dalam waktu satu kali enam jam, maka sang anak dianggap diculik. Menit demi menit berlalu, Pat –Mr. Cappadora- tiba di saat-saat genting, ketika enam jam Beth nyaris habis. Beth menjerit ketika enam jamnya diklaim telah berlalu, Ben resmi diculik.
Kepergian Ben membuat Beth depresi, awalnya dia didukung oleh ratusan sukarelawan untuk mencari Ben, tetapi sukarelawan tersebut satu demi satu meninggalkannya –seiring dengan keyakinan mereka, bahwa Ben telah lenyap untuk selamanya. Beth-pun semakin goyah, Pat prihatin melihat kondisi istrinya, setiap hari Beth hanya terlelap, seperti hidup bukan di masa ini, dan bukan sebagai dirinya. Beth melupakan Vincent, melupakan Kerry, di pikirannya hanya ada Ben.
Pat menyadarkan Beth, betapa dia sungguh larut dalam peristiwa kehilangan ini. Mereka tetap harus melanjutkan hidup, itu kata Pat. Dan Beth kembali terbuka, dia menyibukkan dirinya dengan kegiatannya dulu, memotret. Sementara itu Candy Bliss, sang detektif kepolisian, masih sering memberi kabar tentang kemajuan pencarian Ben. Bliss memberikan proyeksi wajah Ben, sepuluh tahun dari sekarang.
Sembilan tahun kemudian, seorang anak bernama Sam Karras mengetuk rumah keluarga Cappadora, menawarkan jasa pemotongan rumput. Wajah Sam menyerupai gambar proyeksi penuaan Ben. Beth terkejut, dia memotret anak itu dari balkon rumahnya, dan memperlihatkan hasil fotonya pada Pat. Pat-pun menduga, anak itu mungkin saja Ben.
Mereka melacak data anak itu, menemukannya hidup hanya beberapa blok dari rumah mereka. Dia adalah seorang anak adopsi keluarga Karras yang bahagia, dan tidak punya bayangan sedikitpun tentang masa kecilnya.
Rupanya Ben diculik oleh teman SMA Beth pada hari reuni, seorang wanita dengan ketidakstabilan mental. Setelah menculik Ben, dia menikahi George Karras dan pindah ke kompleks yang sama dengan keluarga Cappadora. Wanita itu meninggal lima tahun kemudian.
Sam lalu diajak kembali ke rumahnya yang dulu, hidup bersama keluarga Cappadora. Karena fakta bahwa dia adalah seorang Cappadora, Sam atau Ben, menerima ajakan ini. Tetapi hanya beberapa saat dia bisa tinggal di sana, bagaimanapun dia tidak mengingat masa lalunya, dan dia tidak mengerti, mengapa dia harus tinggal tiga blok jauhnya dari rumah ayahnya sendiri, George Karras.
Beth terluka mendengar pengakuan Ben. Entah kenapa, saat ini seakan-akan dia yang mencuri Ben dari keluarganya. Beth-pun mengembalikan Ben kepada George Karras.
Di waktu yang sama, Vincent yang dewasa tanpa perhatian cukup dari Beth, menjadi remaja yang berantakan. Dia rupanya telah lama menyadari kehadiran adiknya di blok itu, tetapi tidak peduli. Saat Ben kembali ke rumah ayahnya, George Karras, dia mengingat peristiwa-peristiwa masa lalunya, bahwa dulu dia sering bermain petak umpet dengan Vincent, dan Vincent selalu menemukannya. Ben lalu menemui Vincent dan mengaku, dia tidak takut saat dia hilang sembilan tahun lalu, karena dia tahu Vincent akan menemukannya.
Vincent Cappadora - Age 16: You were just lying there, not scared or anything…
Sam Karras/ Ben Cappadora (Age 12): I know that's what I remembered, that I wasn't scared, because I knew you'd come and find me.
Kenangan dengan Vincent membuat Ben mencoba kembali hidup dengan keluarga Cappadora.
Testimony
“Michelle Pfeiffer and Treat Williams give such magnetic performances that they elevate the film way above its middlebrow sensibility and proclivity for neat resolutions.” (Variety-Emmanuel Levy)
“Two films in one: an intriguing child-disappearance mystery and an uncommonly affecting domestic drama realized by four terrific central performances.” (USA Today-Mike Clark)
“So finely crafted, so alive with wonderful acting and an extraordinary commitment to realism that most audiences will be happy to surrender themselves to its improbable ride.” (Salon.com- Andrew O'Hehir)
Reviewer’s comment
Satu lagi film keluarga yang menyentuh. Menggurui dengan sangat halus tentang bagaimana keluarga membantu dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Hubungan Pat dan Beth, pasangan suami istri yang saling menguatkan, bahkan pada saat yang satu menjelma jadi orang yang berbeda. Hubungan Beth dan Ben, menyiratkan bagaimana seorang ibu hancur atas kehilangan anaknya, kasih ibu yang luar biasa. Hubungan Ben dan Vincent, ikatan adik dan kakak yang erat, satu peristiwa remeh di masa kecil yang bisa menjadi kenangan yang kuat pengaruhnya suatu saat nanti. Hubungan Bliss dan Beth, persahabatan yang memberi dukungan. Kemudian hubungan Ben atau Sam dengan George, hubungan adopsi yang tidak mengurangi kasih sayang antarkeduanya.
Semua hubungan tersebut memiliki makna mendalam yang akan sulit diuraikan dengan operasionalisasi konsep.
Sekalipun The Deep End hanya mandapat nilai 45 dari rata-rata review di metacritics.com, film ini sangat layak tonton, sesuatu yang lebih dari nilai 45, nilai pencerahan hati mungkin.
Sumber
The Deep End of The Ocean Movie
http://www.imdb.com/title/tt0120646/awards
http://www.metacritic.com/film/titles/deependoftheocean
http://en.wikipedia.org/The_Deep_End_of_The_Ocean(film)
Genre: Drama
Directed by: Ulu Grosbard
Produced by: Frank Capra III
Written by: Jacquelyn Mitchard (book), Stephen Schiff (screenplay)
Starring: Michelle Pfeiffer, Treat Williams, Whoopi Goldberg, Jonathan Jackson, Cory Buck, Ryan Merriman, Alexa Vega, and Michael McGrady
Release Date: Theatrical March 12, 1999, DVD March 6, 2001
Origin: USA
Language: English
Rating: PG-13 for language and thematic elements (based on certificate #35554)
Running Time: 106 Minutes
Distributed by: Sony Pictures Entertainment
Company: Columbia Pictures Corporation
Plot
Film ini diangkat dari buku Jacquelyn Mitchard dengan judul buku yang sama. Menceritakan tentang keluarga Cappadora yang terdiri dari Pat Cappadora (Treat Williams), Beth Cappadora (Michelle Pfeiffer), Vincent Cappadora (Jonathan Jackson/ Cory Buck), Ben Cappadora (Ryan Merriman/ Michael McElroy) dan Kerry Cappadora (Alexa Vega).
Kisah ini dimulai dengan permainan petak umpet Vincent dan Ben, dua kakak beradik Cappadora yang sangat dekat. Betapapun Ben sembunyi dari Vincent, Vincent –sang kakak- selalu bisa menemukannya.
Suatu ketika, Beth –Mrs. Cappadora- menghadiri reuni dengan teman-teman SMA-nya di sebuah hotel, dia mengajak ketiga anaknya, Vincent yang berusia 9 tahun, Ben yang berusia 3 tahun, dan Kerry yang masih bayi. Beth bertemu dengan sahabat-sahabat lamanya di lobi hotel, dan berpaling dari ketiga anaknya selama beberapa saat, meminta Vincent menggenggam tangan Ben. Begitu Beth kembali, dia menemukan Vincent tak bersama Ben. Beth tercengang, dia panik mencari-cari, namun terjadilah ketakutan terbesar seluruh orang tua di dunia, anak hilang.
Candy Bliss (Whoopie Goldberg) dari kepolisian memaparkan jika anak itu tidak ditemukan dalam waktu satu kali enam jam, maka sang anak dianggap diculik. Menit demi menit berlalu, Pat –Mr. Cappadora- tiba di saat-saat genting, ketika enam jam Beth nyaris habis. Beth menjerit ketika enam jamnya diklaim telah berlalu, Ben resmi diculik.
Kepergian Ben membuat Beth depresi, awalnya dia didukung oleh ratusan sukarelawan untuk mencari Ben, tetapi sukarelawan tersebut satu demi satu meninggalkannya –seiring dengan keyakinan mereka, bahwa Ben telah lenyap untuk selamanya. Beth-pun semakin goyah, Pat prihatin melihat kondisi istrinya, setiap hari Beth hanya terlelap, seperti hidup bukan di masa ini, dan bukan sebagai dirinya. Beth melupakan Vincent, melupakan Kerry, di pikirannya hanya ada Ben.
Pat menyadarkan Beth, betapa dia sungguh larut dalam peristiwa kehilangan ini. Mereka tetap harus melanjutkan hidup, itu kata Pat. Dan Beth kembali terbuka, dia menyibukkan dirinya dengan kegiatannya dulu, memotret. Sementara itu Candy Bliss, sang detektif kepolisian, masih sering memberi kabar tentang kemajuan pencarian Ben. Bliss memberikan proyeksi wajah Ben, sepuluh tahun dari sekarang.
Sembilan tahun kemudian, seorang anak bernama Sam Karras mengetuk rumah keluarga Cappadora, menawarkan jasa pemotongan rumput. Wajah Sam menyerupai gambar proyeksi penuaan Ben. Beth terkejut, dia memotret anak itu dari balkon rumahnya, dan memperlihatkan hasil fotonya pada Pat. Pat-pun menduga, anak itu mungkin saja Ben.
Mereka melacak data anak itu, menemukannya hidup hanya beberapa blok dari rumah mereka. Dia adalah seorang anak adopsi keluarga Karras yang bahagia, dan tidak punya bayangan sedikitpun tentang masa kecilnya.
Rupanya Ben diculik oleh teman SMA Beth pada hari reuni, seorang wanita dengan ketidakstabilan mental. Setelah menculik Ben, dia menikahi George Karras dan pindah ke kompleks yang sama dengan keluarga Cappadora. Wanita itu meninggal lima tahun kemudian.
Sam lalu diajak kembali ke rumahnya yang dulu, hidup bersama keluarga Cappadora. Karena fakta bahwa dia adalah seorang Cappadora, Sam atau Ben, menerima ajakan ini. Tetapi hanya beberapa saat dia bisa tinggal di sana, bagaimanapun dia tidak mengingat masa lalunya, dan dia tidak mengerti, mengapa dia harus tinggal tiga blok jauhnya dari rumah ayahnya sendiri, George Karras.
Beth terluka mendengar pengakuan Ben. Entah kenapa, saat ini seakan-akan dia yang mencuri Ben dari keluarganya. Beth-pun mengembalikan Ben kepada George Karras.
Di waktu yang sama, Vincent yang dewasa tanpa perhatian cukup dari Beth, menjadi remaja yang berantakan. Dia rupanya telah lama menyadari kehadiran adiknya di blok itu, tetapi tidak peduli. Saat Ben kembali ke rumah ayahnya, George Karras, dia mengingat peristiwa-peristiwa masa lalunya, bahwa dulu dia sering bermain petak umpet dengan Vincent, dan Vincent selalu menemukannya. Ben lalu menemui Vincent dan mengaku, dia tidak takut saat dia hilang sembilan tahun lalu, karena dia tahu Vincent akan menemukannya.
Vincent Cappadora - Age 16: You were just lying there, not scared or anything…
Sam Karras/ Ben Cappadora (Age 12): I know that's what I remembered, that I wasn't scared, because I knew you'd come and find me.
Kenangan dengan Vincent membuat Ben mencoba kembali hidup dengan keluarga Cappadora.
Testimony
“Michelle Pfeiffer and Treat Williams give such magnetic performances that they elevate the film way above its middlebrow sensibility and proclivity for neat resolutions.” (Variety-Emmanuel Levy)
“Two films in one: an intriguing child-disappearance mystery and an uncommonly affecting domestic drama realized by four terrific central performances.” (USA Today-Mike Clark)
“So finely crafted, so alive with wonderful acting and an extraordinary commitment to realism that most audiences will be happy to surrender themselves to its improbable ride.” (Salon.com- Andrew O'Hehir)
Reviewer’s comment
Satu lagi film keluarga yang menyentuh. Menggurui dengan sangat halus tentang bagaimana keluarga membantu dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Hubungan Pat dan Beth, pasangan suami istri yang saling menguatkan, bahkan pada saat yang satu menjelma jadi orang yang berbeda. Hubungan Beth dan Ben, menyiratkan bagaimana seorang ibu hancur atas kehilangan anaknya, kasih ibu yang luar biasa. Hubungan Ben dan Vincent, ikatan adik dan kakak yang erat, satu peristiwa remeh di masa kecil yang bisa menjadi kenangan yang kuat pengaruhnya suatu saat nanti. Hubungan Bliss dan Beth, persahabatan yang memberi dukungan. Kemudian hubungan Ben atau Sam dengan George, hubungan adopsi yang tidak mengurangi kasih sayang antarkeduanya.
Semua hubungan tersebut memiliki makna mendalam yang akan sulit diuraikan dengan operasionalisasi konsep.
Sekalipun The Deep End hanya mandapat nilai 45 dari rata-rata review di metacritics.com, film ini sangat layak tonton, sesuatu yang lebih dari nilai 45, nilai pencerahan hati mungkin.
Sumber
The Deep End of The Ocean Movie
http://www.imdb.com/title/tt0120646/awards
http://www.metacritic.com/film/titles/deependoftheocean
http://en.wikipedia.org/The_Deep_End_of_The_Ocean(film)
1 comment:
saya sudah lihat trilernya..kayanya bagus banget. cuma dimana ya cari dvd nya? barangkali ada yang tau?
Post a Comment