Pertanyaan itu merupakan pertanyaan yang penting untuk dijawab, agar mampu memberikan dorongan bagi muslim untuk selalu menjaga dan komitmen dalam melaksanakan dzikir, betapapun banyaknya pekerjaan dan kesibukan.
Al-Allamah Ibnul Qayyim memberikan kita jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut dalam bukunya “al-Wabilul ash-Shoyyib” yang menguraikan 80 faedah berdzikir, beberapa point yang terdapat dalam buku Adzkarus Shobah wal Masaa terbitan Pesantren Darul Istiqamahakan saya posting di sini:
1. Dzikir itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan dan kegundahan dari hati, mendatangkan kesenangan dan kegembiraan ke dalam hati serta menguatkan dan menghidupkan hati. Sebagaimana yang dikatakan oleh ibnul Qoyyim –rahimahullah- “dzikir bagi hati layaknya air untuk ikan. Dan bagaimanakan kondisi seekor ikan tanpa air?”
2. Dzikir mewariskan untuk seorang muslim perasaan muroqabatullah (selalu berada di bawah pengawasan Allah), serta dorongan untuk selalu kembali dan dekat kepada-Nya. Hal itu akan melahirkan kondisi di mana seorang hamba akan selalu ingat kepada Allah. Dan cukuplah Allah SWT sebagai tempat kembali, pelarian dan tempat meminta perlindungan dari segala bala dan musibah.
3. Dzikir itu adalah penyebab di mana Allah akan selalu ingat pada hambaNya, sebagaimana firman Allah
ﻓﺬﻛﺮﻭﻧﻲﺍﺫﻛﺮﻛﻢ
“Maka ingatlah kalian kepadaKu pasti Aku akan ingat kalian” (AlBaqarah:152)
Dan bila dzikir itu tidak memiliki faedah kecuali yang ini saja, maka cukuplah hal ini merupakan suatu kemuliaan dan keutamaan
4. Dzikir itu adalah menu dan makanan hati dan ruh. Dan sebagaimana badan akan lemah tanpa makanan, demikian pula dengan hati dan ruh yang akan lemah bahkan hancur tanpa dzikir.
5. Dzikir itu menghilangkan dan menghapus kesalahan, sebagaimana dzikir adalah kebaikan yang paling besar di mana kebaikan itu akan mnghapus kejelekan.
6. Dzikir itu akan menghilangkan perasaan sunyi antara hmba dengan Tuhannya sementara orang yang lalai dari mengingat Allah , maka antara ia dan Allah akan selalu berada dalam perasaan asing dan sunyi.
7. Dzikir membebaskan seorang hamba dari penyesalan di hari kiamat. Jadi seorang hamba yang tidak mengingat Allah SWT pada suatu majlis maka ia akan ditimpa kecelakaan dan penyesalan di hari kiamat
8. Dzikir itu adalah tanaman di surga. Rasulullah bersabda: pada malam isro’ku aku bertemu dengan nabi Ibrahim AS, beliau berkata ‘Wahai Muhammad! Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu mereka bahwa surga itu tanahnya subur dan airnya jernih, tidak ada tanaman kecuali bacaan:
ﺳﺒﺤﺎﻥﷲﻭﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻟﻪﻭﻻﺇﻟﻪﺇﻻﷲﻭﷲﺍﻛﺒﺮ
9. Sesungguhnya rutinitas melakukan dzikrullah memastikan seseorang aman dari melupakan Allah SWT yang merupakan sebab kecelakaan seorang hamba dalam hidupnya dan ketika kembali kepada-Nya.
10. Dengan banyak dzikir kepada Allah SWT maka kita aman dari sifat munafik karena mereka (para munafiquun) sedikit mengingat Allah, sebagaimana dalam firmannya
ﻭﻻﻳﺬﻛﺮﻭﻥﷲﺇﻻﻗﻠﻴﻼ
“Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit” (AnNisa:142)
11. Dzikir itu mengusir dan melumpuhkan setan.
12. Hati seseorang itu ada kerasnya dan tidak ada yang dapat melunakkannya kecuali dengan dzikrullah. Maka seorang hamba hendaknya mengobati kekerasan hatinya dengan dzikrullah.
13. Dzikrullah adalah penolong yang paling berperan dalam ketaatan kepada Allah SWT, karena dzikrullah menjadikan seorang hamba cinta, mudah dan menikmati ketaatan. Dan menjadikan ketaatan itu sebagai penyejuk mata, kenikmanatan dan kebahagiaannya di mana ia tidak merasakan lelah, kesulitan dan keberatan dalam melaksanakan ketaatan sepertiyang dirasakan oleh sering yang lalai dari dzikrullah.
No comments:
Post a Comment